Kamis, 11 Februari 2010

St. Gregorius Agung

St. Paus Gregorius  AgungSt. Gregorius dilahirkan pada tahun 540 di Roma. Ayahnya seorang anggota Majelis Tinggi dan ibunya adalah St. Celia. Gregorius belajar filsafat dan ketika masih muda usianya, telah diangkat menjadi Gubernur Roma. Ketika ayahnya meninggal, Gregorius merombak rumahnya yang besar menjadi sebuah biara. Selama beberapa tahun ia hidup sebagai seorang biarawan yang saleh dan kudus. Kemudian Paus Pelagius mengangkatnya menjadi salah seorang dari ketujuh Diakon Roma. Ketika Paus wafat, Gregorius dipilih untuk menggantikannya. Gregorius sama sekali tidak menginginkan kehormatan seperti itu. Tetapi ia seorang yang sangat kudus serta bijaksana, sehingga semua orang tahu bahwa ia akan menjadi seorang paus yang baik. Gregorius berusaha menghindar dengan menyamar dan menyembunyikan diri dalam sebuah gua, tetapi akhirnya mereka menemukannya dan ia diangkat juga menjadi paus.

Selama empatbelas tahun ia memimpin Gereja. Meskipun ia selalu sakit, Gregorius merupakan salah seorang paus terbesar Gereja. Ia menulis banyak buku dan juga merupakan seorang pengkhotbah yang ulung. Ia mencurahkan perhatiannya kepada segenap umat manusia. Malah sesungguhnya, ia menganggap dirinya sebagai abdi semua orang. Ia adalah paus pertama yang menggunakan gelar “hamba dari para hamba Tuhan” Semua paus sesudahnya menggunakan gelar ini.

St. Gregorius memberikan perhatian serta cinta kasih istimewa kepada orang-orang miskin serta orang-orang asing. Setiap hari ia biasa menjamu mereka dengan makanan yang enak. St. Gregorius juga amat peka terhadap penderitaan orang banyak yang disebabkan oleh ketidakadilan. Suatu ketika, semasa ia masih seorang biarawan, ia melihat anak-anak kulit putih dijual di pasar budak di Roma. Ia bertanya dari mana anak-anak itu berasal dan diberitahu bahwa mereka berasal dari Inggris. St. Gregorius merasakan suatu keinginan yang kuat untuk pergi ke Inggris untuk mewartakan kasih Yesus kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan itu. Setelah ia menjadi paus, salah satu hal pertama yang dilakukannya adalah mengirimkan beberapa biarawan terbaiknya untuk memperkenalkan Kristus kepada rakyat Inggris.

Tahun-tahun terakhir hidupnya dipenuhi oleh banyak penderitaan, namun demikian ia tetap bekerja untuk Gerejanya yang tercinta hingga akhir hayatnya. St. Gregorius wafat pada tanggal 12 Maret 604.

“Aku mengerti dari pengalaman bahwa sebagian besar waktu ketika aku bersama dengan saudara-saudaraku, aku belajar banyak hal tentang Sabda Tuhan yang tidak dapat aku pelajari seorang diri; jadi kalianlah yang memberitahukan kepadaku apa yang harus aku ajarkan.” ~ St. Gregorius Agung
Santo Marsellus , Paus dan Martir

Marsellus menjadi Paus pada tahun 308-309. ia ditetapkan oleh gereja sebagai Martir. Tempat dan hari kelahirannya serta kisah masa mudanya tidak diketahui dengan pasti. Meskipun demikian ia dikenal sebagai seorang imam dalam masa kepausan Santo Marselinus I (296-304).
Kisah tentang dirinya dihubungkan dengan peristiwa penganiyaan dan pembunuhan atas diri Paus(Santo) Marselinus I. Kematian Marselinus mengakibatkan kekosongan kepemimpinan gereja di Tahkta Suci selama beberapa saat. Gereja pada masa itu mengalami kegoncangan besar karena usaha penganiyaan orang - orang Kristen oleh Kaisar Diokletianus (284-305). Tiga tahun setelah kematian Diokletianus yaitu tahun 308, terpilihlah seorang Paus baru, yaitu Marsellus.
Kepemimpinan Marsellus berlangsung ditengah situasi Gereja yang kacau balau. Pelayanan iman dan pewarta sabda tidak berjalan. Umat tercerai berai tanpa bimbingan seorang gembala. Marsellus berkewajiban mengatur kembali administrasi Gereja dan mengatasi semua masalah Gereja. Tindakan pertama yang dilakukan adalah membagi Gereja kedalam wilayah - wilayah pelayanan (paroki) di bawah pimpinan seorang imam. Para imam bertugas mengajar umat, terutama para katekumen; melayani sakramen Pengakuan; mendoakan dan turut menguburkan jenazah orang - orang Kristen yang meninggal; dan bersama umat merayakan upacara untuk mengenang para martir. Marsellus pun membangun sebuah kuburan baru untuk orang - orang Kristen di Jalan Salaria, Roma.
Usaha - usaha Marsellus untuk mengatur kembali Gereja terhambat oleh perbedaan pendapat tentang masalah orang - orang Kristen yang mutrad ketika adanya penganiyaan. Mereka ingin kembali menjadi Kristen lagi tanpa menjalani kewajiban bertobat. Marsellus bertindak tegas dengan menuntut agar orang - orang itu terlebih dahulu harus bertobat, dan mangakui kesalahannya serta menjalankan penitensi yang berat. Hal ini ditentang oleh banyak orang hingga memuncak menjadi suatu peristiwa berdarah. Karena peristiwa ini, Kaisar Maxentius (306-312), menangkap dan mengasingkan Marsellus ke luar Roma. Ia meninggal di pengasingan itu.
Ada banyak cerita yang beredar tentang akhir hidup Marsellus. Salah satu cerita adalah bahwa Kaisar Maxentius yang tidak setuju dengan usaha - usaha Marsellus, menghukumnya dengan menjalankan kerja paksa: membersihkan kandang - kandang ternah Kaisar. Tetapi dengan bantuan umat, Marsellus dapat meloloskan diri dari tempat siksaan itu dan berlindung di dalam rumah seorang keluarga bangsawan di kota. Namun kemudian tempat persembunyian ini diketahui oleh kaki tangan Kaisar Maxentius. Marsellus kemudian ditangkap dan dibunuh dengan sangat keji.

Tanggal Pesta 26 April

Isu-Isu Tentang Tahun "2012"

Akhir-akhir ini, orang-orang di dunia sedang dikejutkan dengan adanya isu-isu tentang kiamat pada tahun 2012. Bahkan, kiamat sekarang menjadi buah bibir-yang saat ini banyak sekali dibicarakan. Di era globalisasi ini, disamping maraknya isu-isu kiamat-ada banyak sekali media-media yang mencoba menggambarkan atau meng-expose seperti apa kiamat itu, contohnya saja pada film 2012. Dalam film tersebut, tergambar jelas sekali kiamat yang terjadi seperti apa dan usaha-usaha yang dilakukan demi selamat dari bencana tersebut. Kemudian, ramalan Suku Maya tentang adanya ”kehidupan baru” pada tahun 2012 nanti-seakan-akan membius kita akan adanya akhir zaman.
Secara sekilas, kelompok kami memahami bahwa ”isu-isu” yang telah beredar mengenai kiamat 2012 bisa menjadi kenyataan. Hal itu disebabkan karena aktivitas matahari yang sudah pada puncaknya, kemudian cuaca yang akhir-akhir ini sudah tak menentu lagi. Bulan Januari (disebut juga hujan sehari-hari) yang biasanya kita kenal sebagai musim hujan, kini sudah jarang sekali terjadi hujan, lalu lapisan Ozon kita yang semakin tipis, dan es dikutub mencair, sehingga menyebabkan volume air meningkat.
Kalau berbicara mengenai lapisan Ozon kita yang semakin menipis, mahluk hidup yang pertama kali harus ditanyai dan bertanggung jawab adalah manusia. Ternyata manusialah yang menyebabkan lapisan Ozon menipis. Manusia pada zaman sekarang, tidak pernah berpikir kedepan akan apa yang dilakukannya. Yang menjadi pikirannya adalah segala sesuatu akan dilakukan-yang penting segala kebutuhan tercapai / terpenuhi. Banyak faktor-faktor yang manyebabkan lapisan Ozon kita menipis, seperti; penggunaan rokok, asap pabrik yang berlebihan, penggunaan parfum, limbah industri yang berlebihan, pemakaian AC yang berlebihan, dan penggunaan Rumah Kaca di berbagai tempat. Hal-hal diatas tanpa kita sadari-cepat atau lambat, membuat dampak bagi lapisan Ozon kita. Setelah orang-orang tahu dampaknya, sekarang-mereka semua bingung dan panik karena apa yang telah mereka lakukan pada bumi ini. Sehingga mereka semua kambali percaya akan adanya Kiamat pada tahun 2012.

Kalau kelompok kami mengamati, Kiamat dapat didekatkan / berkaitan erat dengan 2 ilmu. Yang pertama, Sosiologi-dalam ilmu Sosiologi, kita belajar mengenal tentang perilaku manusia di kehidupan sehari-hari-apakah itu sesuai dengan agama, moral, atau hati nurani seseorang. Yang kedua, Goegrafi-yang mempelajari tentang keadaan bumi kita dan juga mempelajari tentang matahari dan benda- benda langit lainnya.
Dari peristiwa tersebut, kami dapat mengambil sebuah makna bahwa dalam setiap tindakan yang kita lakukan, kita harus mengetahui dampak kedepannya juga-apakah baik /buruk untuk lingkungan sekitar. Semua manusia pada awalnya hanya cuek dan tidak peduli, karena belum tahu apa yang mereka perbuat, tetapi sekarang-mereka sadar apa yang telah mereka lakukan meskipun belum semua orang yang sadar. Bukti-bukti yang sekarang telah ada menunjukkan bahwa dampak yang ditimbulkan cukup besar, kalau begini terus-isu-isu tentang kiamat-pun akan menjadi kenyataan. Pengalaman nyata yang kami alami berkaitan dengan gejala-gejala kiamat adalah pada waktu hari selasa, 26-1-2010. Saat itu, sekitar pukul 18.00 sore yang seharusnya sudah gelap, malah masih terang seperti pada jam 17.00 dan beberapa waktu yang lalu telah terjadi gempa di Tasikmalaya-yang bukan saja mengancurkan rumah-rumah tetapi juga menelan banyak korban jiwa. Ini menunjukkan bahwa alam marah kepada kita, karena kita tidak bisa menjaga bumi ini dengan baik dan ini menjadi bukti bahwa kita tidak bisa bermain-main dengan alam.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa ”lebih baik mencegah daripada melindungi.” Pepatah tersebut harusnya bisa menjadi patokan/panutan bagi kita untuk melindungi bumi kita. Tindakan yang harus kita perbuat adalah dimulai dari hal yang sederhana saja, seperti tidak membuang sampah sembarangan-dengan tidak membuang sampah sembarangan, kita bisa mengurangi potensi banjir. Kemudian penghijauan, Reboisasi, tanam seribu pohon, melakukan sistim tebang pilih, membuat sistem irigasi yang baik, membuat tamaman disekitar pekarangan, bisa juga dengan tidak membakar sampah dan mengurangi penggunaan kendaraan dalam jarak yang dekat. Kalau dalam beberapa tahun saja kita mengikuti saran-saran diatas, pasti bumi kita akan jauh lebih baik dari yang sekarang. Walaupun sulit untuk melakukan hal-hal tersebut, kita harus tetap berusaha untuk melakukannya agar bumi kita tetap lestari. Kita harus mulai memikirkan bumi kita dari sekarang dan marilah kita bersama-sama melestarikan bumi kita yang tercinta ini.