Sabtu, 14 Februari 2009

KITAB 1 RAJA-RAJA

Kitab ini berawal dari kisah Raja Daud. Raja Daud yang sudah tua dan lanjut umurnya. Ia sedang mencari penggantinya untuk meneruskan kerajaannya yaitu kerajaan Israel. Lalu Adonia, anak Hagit, mengjukan dirinya untuk menjadi raja. Tetapi imam Zadok, Benaya Bin Yoyada, nabi Natan, Simei, Rei, dan para pahlawan Daud Tidak memihak kepada Adonia. Adonia mempersembahkan domba, lembu, dan ternak gemukan sebagai kurban dekat batu Zohelek yang ada disamping En-Rogel. Ia mengundang semua saudaranya, anak-anak raja, semua orang yehuda, dan pegawai-pegawai raja. Tetapi nabi Natan, Benaya, para pahlawan, dan Salomo, adiknya, tidak diundang. Karena hal itu nabi Natan menghadap raja Daud dan melaporkan perbuatan-perbuatan yang telah diperbuat Adonia.
Setelah nabi Natan melaporkan hal-hal tersebut, raja Daud pun memanggil Batsyeba. Raja Daud berkata kepadanya bahwa Salomo akan menjadi raja sesudah Daud dan dialah yang akan duduk diatas takhtanya. Setelah memanggil Batsyeba, Daud memanggil imam Zodok, nabi Natan, dan Benaya Bin Yoyada untuk menghadapnya. Imam Zadok dan nabi Natan harus mengurapi Salomo di Gihon agar Salomo menjadi raja atas Israel. Imam Zadok pun melakukan hal itu sehingga Salomo menjadi raja menggantikan Daud. Sebelum Daud meninggal, ia meninggalkan beberapa pesan yang intinya Salomo harus melakukan kewajibannya dengan setia terhadap Tuhan. Daud pun meninggal setelah memerintah Israel selama empat puluh tahun; di Hebron tujuh tahun dan di Yerusalem tiga puluh tahun. Selama Salomo menjadi raja, kerajaannya menjadi kokoh. Beberapa orang dipilih menjadi para pembesar dan kepala daerah. Azarya, Zadok, Abytar, dan Zabut bin Natan menjadi imam. Elihoref dan Ahya menjadi panitera negara. Yosafat Bin Ahilud menjadi bendahara negara. Benaya bin Yoyada menjadi panglima. Pada masa pemerintahannya, Salomo juga mendirikan rumah bagi Tuhan yakni Bait Suci. Selain mendirikan Bait Suci, Salomo juga mendirikan istananya selama tiga belas tahun. Setelah selesai ini mendirikan gedung “Hutan Libanon.”
Setelah selesai mendirikan Bait Suci, Salomo menyuruh para tua-tua Israel dan semua kepala suku untuk mengangkut tabut perjanjian Tuhan dari kota Daud yaitu Sion. Lalu mereka membawa tabut perjanjian Tuhan ketempatnya di ruang belakang rumah itu di tempat maha kudus tepat di bawah sayap kerub-kerub. Dalam tabut perjanjian itu tidak ada apa-apa selain kedua loh batu yang diletakan Musa ke dalamnya saat di Gunung Horeb. Setelah Salomo memerintah seluruh Israel selama empat puluh tahun, Salomo pun mati dan dikuburkan di kota Daud. Maka Rehabeam, anaknya, menjadi raja menggantikan Salomo. Tetapi Rehabeam tidak pernah mendengarkan permintaan rakyatnya, sehingga kerajaan Israel terpecah menjadi dua yaitu kerajaan Yehuda dan kerajaan Israel. Kerajaan Yehuda dipimpin oleh Rehabeam, sedangkan kerajaan Israel dipimpin oleh Yerobeam. Rehabeam memerintah Yehuda selama tujuh belas tahun. Kemudian ia mati dan digantikan oleh Abiam, anaknya. Ia hidup dalam segala dosa. Ia memerintah Yehuda selama tiga tahun. Kemudian ia mati. Maka Asa, anaknya, menjadi raja menggantikan Abiam, ayahnya. Asa melakukan hal yang benar di mata Tuhan. Setelah tahun kedua Abiam memerintah, Yerobeam pun mati. Maka Nadab, anaknya, menjadi raja menggantikan Yerobeam. Nadab melakukan hal yang jahat di mata Tuhan. Hal ini mengakibatkan orang Israel ikut berdosa pula. Ia hanya memerintah Israel selama dua tahun. Ia mati dibunuh oleh Baesa. Maka Baesa pun menjadi raja Israel. Baesa menjadi raja selama dua puluh empat tahun. Lalu Baesa mati. Maka Ela, anaknya, menjadi raja Israel menggantikan Baesa. Ela hanya memerintah selama dua tahun. Ia mati dibunuh oleh Zimri. Zimri menjadi raja hanya selama tujuh hari ketika rakyat berkemah mengepung Gibeton karena ia telah membuat kesepakatan. Omri pun diangkat menjadi raja Israel. Ia melakukan hal yang buruk di mata Tuhan dan ia melakukan kejahatan yang lebih buruk dari para pendahulunya. Ia memerintah selama dua belas tahun. Maka Ahab, anaknya, menjadi raja menggantikan Omri, ayahnya. Ahab melakukan hal yang jahat di mata Tuhan lebih dari para pendahulunya. Karena keadaannya yang semakin kacau, maka Tuhan mengutus Elia untuk mengembalikan Israel ke jalan yang benar. Elia tidak hanya sendiri, ia dibantu oleh Elisa, pelayan Elia yang setia.
Sering terjadi perang selama Ahab memerintah Israel. Sampai sewaktu-waktu ia mati karena terkena panah. Maka Ahazia, anaknya, menjadi raja Israel menggantikan Ahab. Ahazia, anak Ahab, menjadi raja atas Israel di Samaria dalam tahun ke tujuh belas zaman Yosafat, raja Yehuda. Ia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan dan hidup menurut kelakuan ayahnya, ibunya dan Yerobeam Bin Nebat, yang telah mengakibatkan orang Israel berdosa. Ia beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepadanya dan dengan demikian ia menyebabkan Tuhan sakit hati sama seperti yang dilakukan ayahnya.
Ketika Asa mati, setelah memerintah Yehuda selama empat puluh satu tahun, Yosafat, anaknya, menjadi raja Yehuda menggantikan Asa. Ia hidup mengikuti jejak Asa, ayahnya; ia tidak menyimpang daripadanya dan melakukan apa yang benar dimata Tuhan. Yosafat membuat kapal-kapal Tarsis untuk pergi ke Ofir mengambil emas. Tetapi kapal-kapal itu tidak sampai ke Ofir, karena kapal-kapal itu pecah di Ezion-Geber. Ia memerintah Yehuda selama dua puluh lima tahun. Kemudian Yosafat mati, maka Yoram, anaknya, menjadi raja menggantikan Yosafat.

Refleksi :
Kita sebagai manusia pasti menyadari betapa kerasnya kehidupan zaman dahulu. Untuk mendapatkan takhta kerajaan saja harus ada pertempuran sampai salah satu pemimpin mati. Memang kekuasaan itu sangatlah diinginkan oleh setiap orang, tetapi alangkah baiknya jikalau kekuasaan tersebut didapatkan dengan secara wajar tidak sampai bunuh-membunuh. Selain itu juga kita harus mengikuti apa saja perintah-perintah Tuhan, sehingga semua berjalan sesuai dengan rencana Tuhan.