Jumat, 14 Mei 2010

Dimana Kuang Hendak Bertelur

(pantun jenaka)

Dimana kuang hendak bertelur
Diatas lata dirongga batu
Dimana tuan hendak tidur
Diatas dada dirongga susu

Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat

Sakit kaki ditikam jeruju
Jeruju ada didalam paya
Sakit hati memandang susu
Susu ada dalam kebaya

Naik kebukit membeli lada
Lada sebiji dibelah tujuh
Apanya sakit berbini janda
Anak tiri boleh disuruh

Orang Sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya

Jalan-jalan ke rawa-rawa
Jika capai duduk di pohon palm
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm

Limau purut di tepi rawa,
buah dilanting belum masak
Sakit perut sebab tertawa,
melihat kucing duduk berbedak

Bahasa-bahasa Semitik, Roman, Keltik, Jermanik, dan Indonesia

Istilah Yunani untuk Paskah, paskha/pascha, tidak ada hubungannya dengan kata kerjapaschein, “menderita”, meskipun para penulis simbolis sering menghubungkan keduanya; kata tersebut berasal dari bentuk bahasa Aram untuk kata dalam bahasa Ibrani pesach. Orang Yunani menyebut Paskah pascha anastasimon; Jumat Agung pascha staurosimon. Kata setara yang digunakan di dalam bahasa Latin adalah Pascha resurrectionis dan Pascha crucifixionis. Di dalam buku liturgi Katolik Romawi perayaannya diberi nama Dominica Resurrectionis; di buku liturgi Mozarabik In Lætatione Diei Pasch Resurrectionis; di buku liturgi Ambrosius In Die Sancto Paschæ.. Bahasa-bahasa Romans telah mengambil istilah Ibrani-Yunani tersebut: Latin, Pascha; Italia, Pasqua; Spanyol, Pascua; Perancis, Pâques. Beberapa negara-negara Keltik dan Teutonik juga menggunakannya: Skotlandia, Pask; Belanda, Paschen (kata dalam bahasa Belanda yang betul sebenarnya adalah Pasen); Denmark dan Norwegia, Påske; Swedia: Påskå merupakan huruf ‘a’ berganda dan dieja /o/, ejaan alternatifnya adalah Paaske atau Paask.); Islandia: Páskar; Faroe: Páskir; bahkan di beberapa provinsi Jerman di Rhine HuluPaisken, bukan Ostern. Istilah tersebut, terutama di Spanyol dan Italia, mengalami perluasan makna dan memiliki makna tambahan “keheningan” dan digunakan untuk perayaan-perayaan lainnya, Pascua florida (Minggu Palem); Pascua de PentecostesPascua de la Natividad (Natal); Pascua de Epifania (Epifani) di Spanyol; PaskoPasko ng Pagkabuhay (Paskah Kebangkitan) di Filipina. Di beberapa wilayah di Perancis kebaktian Komuni Pertama juga disebut dengan Pâques, tidak peduli kapan dilangsungkannya.[17] (Huruf menggunakan istilah (Pentakosta); (Natal);

Bahasa Indonesia menggunakan istilah Paskah. Demikian juga bahasa Melayu, bahasa Jawa, dan bahasa-bahasa Nusantara lainnya.