Rabu, 24 Februari 2010

Awal dan Akhir Penghakiman



Judul Buku : Misteri Iblis
Pengarang : William W. ORR
Penerbit : Seri Buku Kompas


Komunitas umat Allah memiliki musuh besar dan sangat keras kepala, yaitu sang Iblis. Bagi beberapa orang mungkin agak mengherankan bila mengetahui bahwa Iblis adalah oknum penting yang keempat di dunia ini dan ini memang benar kenyataannya. Maksudnya yang mula-mula adalah Trinitas, Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh Kudus, kemudian Iblis si jahat yang keji, yang memiliki kuasa dan hikmat yang melebihi manusia tetapi tidak dapat menyamai Allah. Iblis yang keji ini juga memiliki ambisi yang berkobar-kobar untuk dapat menempatkan dirinya setara dengan Allah dan untuk mewujudkan usahanya itu, ia menjatuhkan setiap orang agar menjadi korbannya. Ia merupakan satu pribadi yang jahat, penipu, dan penuh dendam.
Kita perlu tahu bahwa si Iblis akan senang jika kita beranggapan bahwa ia adalah pelawak yang selalu menggoda dan melirik-lirik. Ia selalu dilukiskan sebagai raja neraka yang memakai pakaian merah menyala, bertanduk dan berekor serta membawa garpu rumput, dan dikerumuni oleh orang-orang yang akan binasa yang sedang menikmati kesukaan dunia.itulah gambaran yang sering digunakan dan dimanfaatkan aleh wartawan dan pemain sandiwara.
Dalam suatu bagian kekekalan, pada permulaan waktu, Allah merencanakan dan mewujudkan bumi ini dan alam sekitarnya. Allah juga menjadikan makhluk-makhluk yang memiliki karunia khusus yang disebut ”malaikat”. Mereka adalah makhluk rohani dengan tubuh rohani dan tidak terbatas oleh umur. Namun, seperti yang kita ketahui bahwa pekerjaan para malaikat adalah melaksanakan kehendak Allah dengan mengawasi dan mengatur peredaran bintang dan planet-planet di langait dan juga mengatur kekuatan-kekuatan alam yang menguasai bumi ini, seperti lautan, angin, hujan, dan sebagainya. Untuk mengepalai kelompok malaikat yang banyak sekali jumlahnya itu, Allah memilih suatu makhluk yang istimewa yang disebut ”Lucifer”, yang artinya ”yang cemerlang dan bercahaya”.
Lucifer adalah makhluk ciptaan, mungkin dialah yang paling ajaib dan paling banyak karunianya di antara semua makhluk yang diciptakan oleh Allah. Namun, ada kejahatan di dalam makhluk yang mula-mula sempurna itu, sehingga akibatnya Allah berjanji untuk membuang dan menbinasakannya. Allah ingin membinasakan lucifer karena makhluk yang disebut ”bercahaya” ini melakukan penyimpangan dihadapan Allah. Ia ingin membangun takhtanya sendiri dan ingin melebihi kuasa Allah. Banyak sekali kehendak Lucifer yang bertujuan untuk dapat menyamai Allah (Yes 14:13).Kehendak inilah yang menjadikan dosa utama bagi lucifer.
Meskipun kehendaknya itu tersembunyi di dalam hati Lucifer, keinginan yang jahat itu diketahui oleh Allah, sebab seperti apa yang telah tertulis di alkitab, bahwa di mata Dia “segala sesuatu telanjang dan terbuka” (Ibrani 4:13). Dari sini kemudian Allah mengadakan pengadilan segera. Lucifer dibuang dari kedudukannya yang tinggi sehingga menjadi Iblis, si pendusta, si jahat, musuh utama Allah dan umat Allah.
Kita pun juga perlu tahu, bahwa Allah pada jaman itu tidak hanya tinggal diam saja, Allah pun melakukan pertempuran melawan Lucifer si Iblis. Pertempuran ini terjadi lama sebelum zaman Adam dan Hawa dan jauh pula sebelum zaman di mana “bumi belum terbentuk dan kosong” (Kej 1:2).
Ketika Lucifer diusir dari kedudukannya yang tinggi, ia tidah pergi sendirian, tetapi sepertiga dari pasukan malaikat yang ada pun mengikuti dia untuk pergi dan ituk serta dalam melakukan pemberontakan melawan Allah dan kedaulatan-Nya. Sifatnya menjadi hina sekali sehingga Tuhan Yesus Kristus sendiri mangatakan dia sebagai ”pendusta dan bapa segala dusta” (Yoh 8:44). Namun, Iblis pun juga menjadi faktor utama yang menghalangi jalam masuk ke sorga dengan menjadi penuduh orang-orang yang percaya (Ayub 1:6 ; Luk 22:31-32).
Dalam kisah tentang Adam dan Hawa, di sini Iblis mulai melakukan segala perbuatan yang jahat di mata Allah. Taman Eden yang memiliki pohon terlarang menjadi sarana bagi si Iblis untuk berbuat kejahatan dengan cara menghasut atau membujuk Hawa untuk memetik dan memakan buah terlarang tersebut. Dalam cerita ini, si Iblis berusaha menyangkal segala keputusan Allah. Iblis akhirnya berhasil melakukan tugasnya sebagai penggoda. Sang Hawa dengan tanpa pemikiran panjang lagi akhirnya langsung menjamah buah itu , memetik lalu memakannya dan juga memberikan buah terlarang itu kepada suaminya. Adam dan Hawa kini telah melanggar kehendak Allah. Dalam kisah ini, sang Iblis telah menang dalam pertempuran melawan kuasa Allah.
Allah pun melaksanakan hukuman yang telah diumumkan-Nya kepada manusia karena ketidaktaatan manusia. Kini manusia telah memiliki sifat dosa. Sifat yang telah timbul ini tidak dapat dihindari lagi sehingga memungkinkan manusia banyak mengalami sakit hati, penderitaan, kekecewaan, dan lain sebagainya. Sejak manusia jatuh kedalam dosa, kini tidak ada satu orang pun yang benar di mata Allah. Namun, Allah dapat memberikan kembenaran yang sempurna kepada manusia yang berdosa.
Perbuatan jahat si Iblis tidak hanya dibiarkan begitu saja oleh Allah. Allah telah memaklumkan hukuman untuk si Iblis. Dosanya tidak dapan diampuni lagi. Allah pun menyatakan bahwa tidak ada penebusan lagi bagi malaikat-malaikat yang telah jatuh ke dalam dosa. Penjara dan tempat kesengsaraan yang kekal telah tersedia untuk si Iblis. Akan tetapi, Allah membiarkan Iblis untuk melanjutkan pekerjaannya yang keji itu. Mungkin Allah mempunyai alasan lain yang harus ditunjukan dan juga dimaklumkan bahwa dosa adalah suatu kutukan, kehancuran, dan kebinasaan.
Hal yang dibenci oleh si Iblis ialah kbenaran Allah. Ia sangat benci dan berusaha sedapat mungkin untuk melenyapkan Injil yang menyatakan bahwa menusia itu memili sifat dosa, tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Kita pasti tahu bahwa Allah menjelma menjadi manusia melalui perantaraan Yesus Kristus untuk menebus dosa manusia. Penjelmaan inilah yang sangat tidak disukai oleh si Iblis. Kelahiran sang Juruslamat melalui perawan Maria merupakan kutuk bagi si Iblis. Kehidupan Kristus yang tak berdosa ia hindari. Meskipun dengan tegas Alkitab mengemukakan tentang hukuman terhadap si Iblis yang akan tejadi dan kegagalan rencananya untuk mengambil alih dunia ini, dengan cara yang tidak dimengerti, si jahat itu tetap berharap untuk mengalahkan Allah. Begitulah sifat musuh Allah dan manusia, sifat berani, mementingkan diri sendiri dan memuja-muja diri sendiri meskipun ia sudah menyadari akan nasib akhirnya.
Dalam Alkitab, ada lebih dari 40 nama dan julukan yang diberikan kepada si Iblis. Nama-nama itu jelas menyatakan sifatnya. Paling sering kita sebut yaitu Iblis, artinya musuh, lalu setan atau pemfitnah. Sebaiknya mereka disebut roh-roh jahat, bukanlah setan seperti yang sering kita sebut dan bicarakan pada umumnya. Ada beberpa nama-nama lain si Iblis, yaitu : Abaddon (Ibrani) dan Apollyon (Yunani) (Why 9:11); pendakwa saudara-saudara kita (Why 12:10); Beelzebul, penghulu setan (Mat12:24); Belial (2 Kor 6:15); yang menyesatkan seluruh dunia (Why 12:9); si jahat (Ma 13:19); pendusta dan dan bapa segala dusta (Yoh 8:44).
Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa dosalah yang memberikan kekuatan kepada si Iblis. Pada waktu dosa masuk ke dalam kehidupan menusia, Adam dan Hawa telah menjadi budak dosa. Iblis yang telah membawa mereka ke dalam pencobaan, mulai memegang kekuasaan atas alam semesta dan kehidupan manusia. Namun, Allahlah yang tetap memegang kekuasaan tertinggi dan tidak ada seorang pun yang lebih menyadari akan hal ini kecuali si Iblis. Dalam kenyataannya, Allah lebih senang menahan untuk tidak segera membinasakan si Iblis agar dapat menghadapi dosa itu sampai puncaknya dan sampai akhirnya. Sebenarnya si Iblis menjadi makhluk jahat juga karena dosanya. Begitu juga manusia menjadi makhluk yang tersesat dan penuh dosa.
Tuhan Yesus Kristus datang ke dunia ini untuk berurusan dengan dosa, satu kali, dan untuk selamanya. Dia adalah pribadi ke dua dalam Trinitas. Di dalam Dialah terdapat jawaban yang lengkap dari Allah. Oleh karena hukum dosa adalah maut, kematian Kristus telah membayar lunas hukuman dosa itu. Maut bagi orang berdosa telah dilunasi di dalam kematian Penebus orang berdosa (Roma 5:6-8).
Dalam kematian-Nya, Kristus juga menghancurkan dan meniadakan si Iblis. Melalui salib, pernyataan tentang si Iblis tidaklah berlaku. Salib, dengan segala kengeriannya, merupakan kemenangan besar bagi Allah dan kebenaran. Salib itu merupakan pelepasan dan kemerdekaan bagi semua yang diperbudak oleh si Iblis. Kerajaan Allah pun terbatas dan hanya bagi mereka yang telah percaya akan kenyataan itu dan menerima Juruselamat. Persekutuan orang-orang yang percaya ini dinamakan Gereja.
Iblis selalu mengurani pengajaran Allah. Pengajaran-pengajaran itu merupakan hal-hal yang dari Allah dan sebenarnya menjadi milik mereka yang mengasihi Allah dan Anak-Nya. Tetapi, si Iblis menyelewengkannya dari konteks yang benar dan untuk melaksanakan maksud-maksud curangnya ia menggunakan pengajaran Tuhan untuk menyesatkan dan menipu.
Iblis terutama bekerja dalam bidang estetika. Ia akan bergairah sekali dalam hal membangun gedung-gedung gereja yang tinggi, orgel pipa yang hebat, pendeta atau imam yang berpakaian mewah, dan sebagainya. Semua jerat dari luar itu cenderung untuk merebut hal-hal yang sangat penting dari hati dan pikiran orang-orang yang mencari Allah dan menggantinya dengan hal-hal yang palsu. Kita terkadang tidak sadar dan berlomba-lomba untuk membangun tempat ibadat sebesar mungkin tanpa memikirkan hal-hal yang dapat mendukung kerja si Iblis. Kita harus sadar bahwa cara untuk menilai apakah agama itu benar atau salah ialah dengan melihat di mana mereka menempatkan Tuhan dalam ajaran mereka.
Bila kita melihat sebagian besar dari keaktifan dunia ini, hasil-hasil yang dicapai dan usaha yang besar serta meluas, hal itu telah menunjukan bahwa rencana si Iblis telah terwujud. Ia telah menggunakan kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan dan hasil-hasil lain sebagai alatnya. Pendidikan telah menjadi alat yang paling disukainya. Hal-hal yang menunjukan sifat-sifat dosa yang ada di dalam hati manusian dan betapa pentingnya keselamatan dari Allah, dibelokan, diselewengkan, dan diejek oleh si Iblis. Namun juga perlu kita ketahui bahwa Iblis masih tetap datang ke hadirat Allah di sorga. Sering kali ia menghadap hadirat Allah untuk menuduh orang-orang suci dengan mengatakan bahwa mereka tidak benar. Serangan si Iblis kepada orang-orang yang percaya tidak akan pernah berhenti.
Roh Kudus yang telah menjadi kekuatan yang menangkis dan menghalangi si Iblis, akan diambil dari dunia ini bersama-sama dengan Gereja. Kemudian, si Iblis akan mengangkat orangnya, seorang Antikristus untuk menjadi diktator di dunia ini. Tetapi itu semua tidak akan terjadi, kerena pada akhirnya si Iblis akan dipenjarakan di dalam jurang maut selama seribu tahun. Namun, setelah itu ia akan dibebaskan lagi untuk suatu masa tertentu dan kita sebagai manusia pun harus pula mengetahui bahwa pada masa pembebasan itu, si Iblis akan melakukan pemberontakan terakhir kepada Allah. Tetapi, kemudian akan tiba masa pengadilan cepat dan ia akan dilemparkan ke neraka, yaitu lautan api di mana ia tidak akan dapat muncul lagi selama-lamanya. Antikristus, nabi palsu, dan roh-roh jahat juga akan mengalami nasib yang sama. Di situlah berakhirnya musuh Allah dan musuh-musuh umat Allah.
Meski demikian, kita juga harus tetap berpegang teguh pada Firman Allah supaya kita sadardan dan berjaga-jaga karena si iblis berjalan-jalan seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang yang dapat ditelannya. Kita bila berjumpa dengannya pun harus melawannya dengan iman yang teguh. Kita harus tunduk kepada Allah dan melawan Iblis agar si Iblis lari daripadamu dan dalam buku ini Allah pun berfirmana ”Tahirkanlah telingamu, hai kamu orang-orang berdosa! Dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!” (Yakobus 4:7-8).


Pertanyaan...!
1. Darimanakah asal mulanya Iblis.?
2. Tindakan apakah yang akan dilakukan oleh si Iblis untuk dapat menaklukan dunia ini.?

Jawaban....
1. Pada awalnya Allah yang memiliki malaikat dengan jumlahnya yang banyak sekali, namun dari banyaknya malaikat itu tidak ada kepala pasukan atau kepala kelompoknya. Maka, Allah pun menciptakan atau memilih suatu makhluk yang istimewa yang disebut ”Lucifer”, yang artinya yang cemerlang dan bercahaya”. Dia adalah makhluk yang paling sempurna diantara semua makhluk ciptaan Allah. Namun, ada kejahatan di dalam makhluk yang mula-mula sempurna itu, sehingga akibatnya Allah berjanji untuk membuang dan menbinasakannya. Allah ingin membinasakan lucifer karena makhluk yang disebut ”bercahaya” ini melakukan penyimpangan di hadapan Allah sehingga diusir dari kelompok malaikat Allah dan kini menjadi ”Iblis”.
2. Iblis menaklukan dunia dengan cara melakukan penyesatan kepada umat Allah dengan cara mangurangi firman-firman Allah serta menyelewengkan isi firman tersebut. Iblis pun akan mengirim dan mengangkat orang untuk menjadi seorang diktatornya di dunia ini.